Para ahli gizi menyatakan bahwa tubuh membutuhkan sekitar 300 mg Omega 3 per harinya. Omega 3 sebagian besar dapat ditemukan pada ikan-ikanan seperti ikan Salmon, ikan Tuna, ikan air tawar, Makerel, Hering, ikan Tenggiri, dan ikan sarden (ikan Lemuru).
Selain itu, Omega 3 dapat ditemukan pula pada makanan yang berasal dari tumbuhan seperti minyak dari Raps, kacang Kenari, Walnuts, Alpukat, Bayam, minyak Canola, dan kacang Kedelai. Apakah Omega 3 Itu Sebenarnya?
Omega-3 adalah sejenis asam lemak esensial yaitu lemak yang diperlukan untuk kesehatan tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Anda harus mendapatkannya melalui makanan. Asam lemak omega-3 dapat ditemukan pada ikan seperti salmon, tuna, makarel dan makanan laut lainnya termasuk ganggang dan krill, beberapa jenis tanaman dan minyak kacang. Selain sumber alami, asam lemak omega-3 kini banyak ditemukan sebagai bahan aktif dalam suplemen kesehatan, makanan bayi dan produk farmasi.
Asam lemak Omega-3 terdiri dari Docosahexaenoic acid (DHA), Eicosapentaenoic acid (EPA), dan Alpha-linolenic acid (ALA). Dari ketiganya, EPA dan DHA adalah yang lebih bermanfaat bagi tubuh dan hanya diperoleh dari ikan-ikan berlemak, terutama ikan dari laut dingin. Apakah Asam Lemak Omega-3?
Depresi adalah penyakit yang mempengaruhi jutaan orang setiap hari. Ini bisa menjadi penyakit, sangat merugikan yang dapat menyebabkan penderitaan yang dalam kehidupan sehari-hari. Depresi dapat mempengaruhi suasana hati Anda dan mempengaruhi kemampuan Anda untuk berkonsentrasi dengan baik. Meskipun ada banyak obat tersedia di pasar untuk memerangi penyakit ini pilihan pengobatan yang sering diabaikan adalah penggunaan omega 3 untuk depresi.
Statistik Depresi dan Gejalanya
Para peneliti tidak yakin penyebab pasti dari depresi. Hal ini diduga disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia dalam otak Anda sebagai hasil dari kombinasi genetik dan lingkungan (seperti stres atau trauma) faktor. Banyak dari mereka yang menderita depresi juga rentan mengalami serangan kecemasan juga. Penyakit ini juga melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang rentan terhadap gangguan fisik.
Asam lemak Omega 3 memainkan peran yang sangat penting dalam kesehatan otak.Jika otak kita tidak memiliki kecukupan omega 3 dalam makanan kita mungkin akan menyebabkan kenaikan yang tajam dalam tingkat depresi. Omega 3 untuk obat Depresi
Kebanyakan dari orang yang mengalami depresi menggunakan obat anti depresan, namun perlu Anda ketahui, bahwa penggunaan obat anti depresan hanya berpengaruh sangat kecil terhadap proses pengobatan gangguan depresi, terbukti 2 dari sepuluh orang yang hanya bisa disembuhkan dengan obat anti depresan, dan itu juga tidak berlangsung lama.
Yang perlu Anda ketahui adalah, penggunaan obat anti depresan banyak memiliki efek samping bagi kehidupan Anda, karena penggunaan obat anti depresan hanya berpengaruh dalam jangka waktu yang pendek, setelah itu, Anda bisa mengalam depresi lagi, dan akan mengalami ketergantungan terhadap obat itu, bahkan studi menunjukkan bahwa orang berumur di atas 65 tahun lebih mungkin untuk fraktur lebih mudah, juga orang-orang yang menggunakanl obat ini saat mereka hamil cenderung memiliki bayi yang baru lahir dengan tremor, gelisah, gangguan pernafasan ringan dan menangis lemah. Juga anti depressents meningkatkan kemungkinan bunuh diri dalam anak-anak dan remaja.
Penyebab dari depresi menurut para ahli adalah rendahnya tingkat serotonin yang diproduksi oleh otak. Jadi untuk mengatasi masalah depresi harus tepat dalam penanganannya, ada alternatif untuk anti depressents, yaitu dengan omega 3. Nah Omega 3 adalah asam lemak esensial yang dibutuhkan tubuh agar dapat bekerja normal. Tubuh Anda tidak alami menghasilkan asam lemak, oleh karena itu Anda perlu mendapatkannya dari asupan makanan yang Anda makan. Omega 3 Menghilangkan Depresi
Para peneliti telah mencatat bahwa peradangan telah dikaitkan dengan depresi. Misalnya, pengobatan umum untuk hepatitis C kronis, yang dikenal sebagai terapi interferon-alpha, telah terbukti menyebabkan depresi pada sekitar 30 persen pasien.
Namun penelitian terbaru yang dilakukan oleh sekelompok peneliti internasional yang dipimpin oleh Carmine Pariante, M.D. telah menemukan bahwa asam lemak omega-3 memiliki dampak yang nyata pada depresi yang diinduksi oleh inflamasi. Asam lemak omega-3 mengurangi tingkat gangguan kesehatan mental di sebagian besar dari 152 pasien hanya setelah dua minggu.
Para peneliti mengatakan bahwa dua asam lemak omega-3 utama di dalam suplemen minyak ikan, EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid), keduanya ditoleransi dengan baik tanpa menimbulkan efek samping yang serius dan menunda timbulnya depresi.
“Studi ini menunjukkan bahwa bahkan konsumsi suplemen gizi yang mengandung asam lemak omega-3 tak jenuh ganda mengurangi tingkat depresi yang baru muncul sebesar 10 persen,” kata Dr. Pariante, seorang Profesor di Institute of Psychiatry, Psikologi & Neuroscience di King College London. Asam Lemak Omega-3 Mampu Lawan Depresi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar